Translate

Saturday, February 23, 2008

Books "PIPPI HENDAK BERLAYAR"

Judul Asli : PIPPILANGSTRUMP GAR OM BORD
Copyright (c) by Saltkrakan AB /Astrid Lindgren
Illustration by Rolf Rettich
from German Edition : PIPPI GEHT AN BORD
Alih Bahasa : Agus Setiadi
Cover : Eduard Iwan Mangopang
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke-4 : Januari 2001 , 160 hlm
Rate : 4 of 5 

"Di sebuah kota kecil di Swedia ada sebuah rumah unik yang diberi nama Pondok Serbaneka. Di sana tinggal seorang gadis cilik bernama Pippilotta Viktualia Gorden Tirai Permen Efraimputri Langstrump, putri Kapten Efraim Langstrump yang dulu dikenal sebagai Setan Laut, sekarang menjadi Raja Orang hitam. Tapi kamu cukup memanggilnya Pippi. Pippi yang periang tinggal sendirian di Pondok Serbaneka ditemani seekor kuda dan monyet bernama Mr. Nilsson. Walau demikian hidupnya tidak pernah susah atau kekurangan karena Pippi kaya raya dan selalu riang berbuat apapun yang dimaui. Dan ada keistimewaan lain yang dimiliki Pippi - dia sangat, sangat kuat, bahkan dengan mudah bisa mengangkat kudanya sambil berlari.

[ source ]
Sehari-hari Pippi melakukan apapun yang dirasa menyenangkan. Biasanya ia selalu ditemani oleh kedua sahabatnya, Thomas dan Annika yang tinggal bersebelahan dengan Pondok Serbaneka. Mereka tidak hanya bermain bersama tetapi kemana-mana senantiasa bertiga. Banyak sekali kejadian yang mereka alami. Pernah pada suatu hari Pippi mengajak Thomas dan Annika ke pasar melihat-lihat beraneka ragam toko yang ada. Ketika melihat bahwa di depan toko-toko tersebut banyak sekali anak-anak miskin yang hanya dapat melihat benda-benda bagus dari luar jendela toko - maka Pippi yang baik hati segera memborong seluruh isi toko, mulai dari bermacam-macam permen, kue-kue enak dan mainan untuk semua anak yang ada.

Jika tidak sedang bermain, Pippi berkunjung ke sekolah Thomas dan Annika. Dia suka bertemu dengan anak-anak lain, juga dengan ibu guru yang pernah ikut kelasnya selama sehari, walau Pippi merasa tidak ada perlunya belajar tentang 'mitamitik'. Tapi ketika sekolah mengadakan pesiar, Pippi memutuskan ikut serta untuk membantu mengawasi anak-anak lain memastikan mereka benar-benar bersenang-senang. Tentu saja Pippi membawa serta kuda dan monyetnya membuat permainan menarik bagi anak-anak lain di Hutan Ajaib. Pada saat pesiar ini pun Pippi sempat membantu seekor kuda yang dicambuki oleh pemiliknya, maka Pippi memberikan ajaran yang tak terlupakan untuk membebaskan kuda tersebut.

[ source ]
Pokoknya tidak akan pernah membosankan acara bersama Pippi. Tapi suatu hari ayah Pippi datang mencari anaknya. Ayah Pippi sekarang menjadi Raja di Pulau Taka Tuka dan dia hendak mengajak Pippi berlayar untuk menetap di pulau tempatnya memerintah, menjadi Putri Raja. Pippi senang sekali. Tapi Thomas dan Annika sebaliknya sangat sedih, sebab siapa lagi yang akan menemani mereka bermain jika Pippi pergi? Tidak ada teman yang mengasyikkan seperti Pippi. Namun mereka berdua dibesarkan sebagai anak-anak baik, jadi walau dengan hati pilu, mereka berdua menyembunyikan kesedihan, tetap menemani Pippi bermain dan berkemas-kemas menjelang hari keberangkatannya ke pulau Taka Tuka. Hari perpisahan semakin dekat, semua orang, semua anak-anak yang kenal dan tahu kebaikkan Pippi bersiap-siap mengantarkan kepergian gadis cilik yang istimewa."


Friday, February 22, 2008

Books "LOTTA"

Judul Asli : LOTTA (BARNEN PA BRAKMAKARGATAN & LOTTA PA BRAKMAKARGATAN)
Copyright (c) by Saltkrakan AB / Astrid Lindgren
Illustration by Ilon Wikland
English Edition : LOTTA-THE MISCHIEVOUS MARTENS-LOTTA LEAVES HOME
Alih Bahasa : Listiana Srisanti
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke-3 : September 2007 , 135 hlm 
Rate : 3 of 5 

"Keluarga Nyman memiliki 3 orang anak, Jonas yang dipanggil Ribut Besar, Maria si Ribut Kecil dan si bungsu Lotta dipanggil Imut. Mereka tinggal di sebuah rumah berwarna kuning di kota yang berada di Swedia. Tahukah kau dimana letak Swedia? Swedia terletakdi bagian utara Eropa dan kami mengalami empat musim : musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. 

Jonas dan Maria adalah anak-anak yang cerdas dan banyak akal. Kalau ada mereka, apa saja bisa terjadi apalagi mereka selalu bermain bersama. Mulai terjatuh dari atas jendela hingga benjol, tercebur di danau yang dingin membuat semua orang kalang kabut. Tapi tidak ada yang bisa mengalahkan Lotta. 

Si kecil Lotta selalu mengikuti kedua kakaknya, ia jengkel dan marah jika tidak diperbolehkan ikut dengan alasan 'Lotta masih terlalu kecil'. Karena itu suatu kali saat hujan lebat turun, tiba-tiba Lotta menghilang .... setelah dicari berkeliling ia ditemukan berada diatas tumpukan pupuk tanaman dibawah siraman hujan lebat .... kenapa? "Aku ingin tumbuh dan menjadi besar seperti Jonas dan Maria", kata Lotta. 
Sungguh lucu dan menggemaskan ingkah laku Lotta. Namun terkadang ia bisa berbuat nakal sekali. Seperti tidak mau minum obat batuk meski ingusnya berleleran, tidak mau membuka mulut saat ke dokter gigi atau saat mereka berlibur di tempat kakek dan nenek. 

Hanya gara-gara Lotta tidak mau makan ikan yang disediakan (bahkan mencoba membuang ikan di dalam tong air sebelum ketahuan ibu) dan mengatakan kata-kata 'terlarang' yang menyebabkan ibu marah sehingga menghukum Lotta. Dasar Lotta anak keras kepala, bukannya menyesal ia malah marah dan membereskan koper kecilnya untuk pergi seorang diri dari rumah kakek dan nenek. Untung tidak berlangsung lama, apalagi saat nenek membuat panekuk yang enak. 
Bukan hanya sesekali Lotta bertingkah, jika ia melihat Jonas & Maria melakukan sesuatu ia selalu ingin ikut, masalahnya Lotta cepat bosan apalagi karena ia selalu kebagian peran yang membosankan misalnya jadi pasien yang berbaring saja atau jadi narapidana yang terkurung dikamar tidak boleh kemana-mana menunggu dibebaskan .... menunggu khan sangat membosankan.
Tapi ada yang paling disenangi oleh Lotta yaitu bermain dengan Bamsie, boneka kain babi merah muda yang dipanggil Bamsie Beruang (karena Lotta mengira bonekanya beruang). Akan tetapi pada suatu pagi setelah ulang tahun Lotta ke-5, ia bangun pagi dengan marah-marah & bikin ulah. Mukanya cemberut & kelihatan galak. Lotta tidak mau memakai sweter yang dibawakan ibu, ia mau bertelanjang saja dan berteriak-teriak marah. 

Maka ibu menghukum Lotta supaya diam di kamar sampai jadi anak baik. Lotta marah besar, maka setelah menggunting-gunting sweter yang di bencinya, kemudian sambil membawa Bamsie Lotta memutuskan tidak mau tinggal lagi dengan keluarga Nyman. Bayangkan, ia tidak diberi pakaian dan makanan yang disukai. Lebih baik Lotta hidup sendiri dengan bebas. Maka Lotta memutuskan pindah ke loteng gudang bu Berg, tetangga mereka. Nah, bagaimana petualangan Lotta hidup sendiri dengan bebas dan leluasa tanpa ada yang menyuruh atau melarang dirinya? Apakah Lotta menikmati keadaan hidupnya yang baru?"


Books "MADICKEN & LISABET"

Judul Asli : MADICKEN OCH JUNIBACKENS PIMS
Copyright (c) by Saltkrakan AB / Astrid Lindgren
Illustration by Ilon Wikland
Alih Bahasa : Listiana Srisanti
Cover : Eduard Iwan Mangopang
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke-3 : Agustus 2003 , 256 hlm
Rate : 5 of 5

"Banyak hal penting yang harus dipersiapkan oleh Madicken terutama sebelum perayaan Pesta Api. Tapi yang terpenting adalah ia harus segera berbelanja sepatu sandal baru yang hendak di gunakan saat pesta terutama karena Abbe berjanji akan datang ke pesta. Tapi sebelum itu Madicken menghadapi berbagai masalah, seperti ibu yang tidak bisa menemaninya berbelanja sepatu karena akhir-akhir ini selalu pusing dan mual-mual. Atau saat perseteruannya dengan kakak beradik Mia dan Mattis yang jorok sampai pada perkelahian hebat dan akhirnya Madicken terjebak taruhan gila-gilaan dengan Mia hingga menerima tantangan untuk berjalan sepanjang atap sekolah tepat pada saat Kepala Sekolah sedang tidur mendengkur tepat di bawahnya.
Belum lagi masalah Paman Nilsson yang terjerat utang besar hingga Bibi Nilsson harus tubuhnya kepada Dokter Berglund karena hanya dar jualan kue Abbe tidak mampu mengumpulkan uang sampai 200 krona. Belum lagi kebiasaan buruk Paman Nilsson yang akhirnya membawa korban, putra satu-satunya-Abbe, tenggelam saat terjadi banjir badai. Juga Alva yang terlibat perselisihan kecil dengan Bu Wali Kota saat membeli ikan yang mengakibatkan permasalahan di pesta dansa Musim Gugur yang diselenggarakan oleh bu Wali Kota.
Namun berkat pembelajaran dan kasih sayang yang diajarkan keluarganya, Madicken mampu menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Mia dan Mattis yang awalnya musuh besar, sekarang mereka semua menjadi sahabat ketika mereka terlibat dalam acara pembasmian kutu di Junibacken. Masalah hutang keluarga Nilsson bisa dibantu dari hasil lotre yang dimenangkan Madicken (tentu saja ia tidak memberitahu asal uang tersebut). Dan Paman Nilsson kapok dan berjanji tidak mengulangi kebiasaan buruknya asalkan Abbe selamat.

Bahkan pengalaman di acara pesta dansa memberikan kenangan indah bukan hanya bagi Alva tapi juga Madicken dan keluarganya - karena Alva bukan sekedar pembantu tapi jika orang yang disayangi oleh Madicken dan Lisabet. Dan yang paling menggembirakan adalah ternyata ibu tidak sakit parah tetapi akan memberikan adik baru kepada mereka dan pada malam natal, lahirlah bayi perempuan cantik - si kecil Kajsa , hadiah natal teristimewa yang pernah mereka dapatkan.
Dari semua kejadian, yang paling berkesan bagi Madicken ketika ia berhasil menyelamatkan adik bayinya Kajsa dari tangan pak Lindkvist yang mengalami gangguan jiwa dengan menukarnya dengan seekor anak kucing (pak Lindkvist sebelumnya pernah juga mencoba membawa Lisabet sebelum ditemukan oleh ibu). Tapi sekarang yang terpenting sekarang semua anggota keluarga Junibacken telah berkumpul bersama merayakan Pesta Api yang pertama bagi si kecil Kajsa."


Thursday, February 21, 2008

Books "SEMUA BERES KALAU ADA EMIL"

Judul Asli : AN LEVER EMIL I LONNEBERGA
Copyright (c) by Saltkrakan AB / Astrid Lindgren
Illustration by Bjorn Berg
Alih Bahasa : Purnawati Olsson
Cover : Eduard Iwan Mangopang
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke-1 : Juli 2003 , 168 hlm
Rate : 5 of 5 

"Semua orang tahu tentang kenakalan-kenakalan Emil, anak laki-laki keluarga Svensson yang tinggal di Katthult, desa Lonneberga, Smaland, Swedia - terutama karena Alma, ibunya selalu rajin menulis kelakuan Emil dalam buku tulis yang disimpan dalam laci meja tulisnya (akibatnya pintu laci tak bisa dibuka karena penuh sesak dengan buku-buku tulis tentang Emil). Kenakalan apa lagi yang bisa diperbuat Emil?

Mula-mula dia membuat ayahnya marah sekali karena Emil membeli barang-barang tak berguna di tempat lelang Backhorva, yaitu seekor ayam betina yang pincang, pompa pemadam kebakaran yang karatan, kotak kuno yang jelek sekali, dan penyorong kue yang kepanjangan. Tapi dasar Emil banyak akal, semua yang dibelinya ternyata malah sangat berguna bagi banyak orang dan Emil mendapat untung lebi besar lagi.

Lalu apa alasan Emil saat mengikat tali panjang pada gigi Lina kemudian menarik tali itu sambil memacu kencang Lukas, kudanya? Mengapa pula dia membuat ayam-ayam dan babinya mabuk dengan memberi ampas anggur buah ceri? Bahkan di sendiri ikut-ikutan mabuk ... Dan mengapa dia mengurung ayahnya saat diadakan pesta di Katthult?

Tapi jangan salah sangka. Biarpun nakal, sebenarnya Emil baik hati dan penyayang. Buktinya dia rela menembus badai salju besar membawa Alfred yang sakit parah ke dokter di Mariannelund yang jauh-berkereta seorang diri hanya dibantu kudanya, Lukas. Perbuatannya sangat terpuji karena akhirnya Alfred berhasil diselamatkan. Ya .... semua beres kalau ada Emil." 


Books "KENAKALAN-KENAKALAN BARU EMIL"

Judul Asli : NYA HYSS AV EMIL I LONNEBERGA
Copyright (c) by Saltkrakan AB / Astrid Lindgren
Illustration by Bjorn Berg
Alih Bahasa : Purnawati Olsson
Cover : Eduard Iwan Mangopang
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke-1 : Juni 2003 , 136 hlm
Rate : 5 of 5

"Pernahkah kau mendengar kisah Emil? Belum pernah? Ah, masa! Di Lonnerberga tak seorang pun yang tak kenal dia. Emil si badung dari Katthult, tak henti-hentinya berbuat kenakalan. Ibarat pepatah tiada hari tanpa Emil seperti laut tanpa garam (hanya saja 'bumbunya' terlalu banyak). 

Kenakalan Emil membuat ibunya bertambah rambut putih setiap harinya, namun ibunya tetap menyayangi Emil dan senantiasa berdoa ia akan menjadi anak yang berguna dan berjasa besar kelak, untuk itu ibunya selalu menulis kelakuan-kelakuan Emil di buku (yang menjadi kejengkelan ayahnya karena memboroskan kertas, menulis tentang Emil menghabiskan berlembar-lembar kertas dan juga menghabiskan pensil).

Ingin tahu apa saja yang telah dilakukan Emil? Dari catatan tanggal 27 Juli, Emil tidak nakal karena sedang demam. Tapi pada pukul 10 malam, tiba-tiba Emil merasa sehat dan timbul ide untuk membantu Lina, pembantu rumahnya menangkap tikus. Maka Emil memasang perangkap tikus di bawah meja makan tempat ayahnya selalu meletakkan kaki saat pagi hari sambil menikmati kopi. Maka keesokkan paginya Emil terbangun oleh teriakkan mengerikan, jeritan ayahnya karena jempol kakinya terjepit diperangkap tikus. 

Emil segera dimasukkan ke pondok perabotan tempat hukumannya dan mulai meraut orang-orangan kayu ke-98 (setiap kali dihukum di pondok perabot Emil membuat patung kayu, jadi kita bisa tahu berapa banyak kenakalan Emil dari jumlah patung-patung yang ada). Setelah dirasa cukup, Emil keluar dan melihat ayahnya duduk muram, ia ingin menghibur dengan menunjukkan adonan dadih darah yang akan dibuat bakso kegemaran ayahnya. Akibat terlalu bersemangat, mangkuk terlepas & mengguyur kepala ayahnya. 

Emil harus masuk pondok lagi dan mengukir patung ke-99. Sebagai pengganti makanan, ibunya menyruh Lina membuat adonan serabi dari kentang. Namun Emil yang capek dan pegal duduk lama di pondok berusaha melemaskan badannya dengan berlari-lari mengejar adiknya, Ida bermain 'kena kau' dan ketika berpapasa dengan Lina yang membawa mangkuk adonan serabi, otomatis jari Emil menusuk ke perut Lina dan berkata : 'kena kau' - akibatnya ayah Emil kembali terguyur adonan baru dan Emil harus membuat patungnya yang ke-100 hari itu juga.

Masih banyak catatan kenakalan Emil, seperti pada hari Rabu, 31 Oktober, saat Emil berkat kepandaiannya membeli seekor kuda tanpa mengeluarkan uang sama sekali, menyulut kembang api sehingga membuat seluruh penduduk Vimmerby panik dan kalang kabut karena menyangka ada komet jatuh (terutama Nyonya Petrell yang mengetahui bahwa kiamat tiba dengan tanda-tanda komet jatuh). Atau catatan hari Senin, 26 Desember - merupakan pengalaman Emil paling mengasyikkan ketika ia mendatangkan semua penghuni panti penampungan tuna wisma dan membuat 'Pesta Sikat Bersih' di Katthult (padahal besoknya tamu-tamu ayah dan ibunya datang ke perjamuan besar Katthult). Mengenal Emil tidak akan pernah bosan."

Monday, February 18, 2008

Books "MUSIM CERI DI BULLERBYN"

Judul Asli : Bara Rolight I BullerbynCopyright (c) 1961 by Astrid Lindgren
Illustration by Ilon Wikland
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Purnawati Olsson
Cover : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan ke-2 : Oktober 2002 , 144 hlm
Rate : 3 of 5 

" Namaku Lisa dengan kakakku Lasse dan Bosse serta teman-temanku Britta, Anna dan Olle tinggal di desa kecil Bullerbyn. Di sini kami punya banyak sekali pohon ceri. Setiap tahun, buahnya bukan main banyaknya. Karena buah-buah itu tak habis kami makan sendiri, Lasse mengusulkan agar kami mendirikan Perusahaan Buah Ceri. Buah-buah ceri itu kami jual di tepi jalan raya tak jauh dari Storbyn. Wah, larisnya! Tiga keranjang penuh langsung habis. kami senang sekali.

Tapi bukan hanya berjualan buah ceri saja yang menyenangkan di Bullerbyn. Banyak sekali hal-hal menarik lainnya. Seperti ketika aku menjadi ibu angkat Pontus, anak kambing yang kubantu saat kelahirannya dan suatu hari yang menyenangkan, aku ajak (membawa lebih tepatnya) Pontus ke sekolah. Sejak saat itu dibuat peraturan baru mengenai apa saja yang boleh kami bawa ke sekolah, entah kenapa. 
Hal menarik lainnya ketika Olle sakit gigi, karena kasihan melihat Olle menderita, maka kami membuat rencana hebat bagaimana membuat gigi Olle copot tanpa kesakitan dan tanpa Olle tahu kapan giginya akan kami copot. Petualangan lain juga terjadi saat Lasse, Bosse dan Olle memiliki kotak wasiat yang dirahasiakan dari kami-aku, Britta dan Anna jadi membuat rencana untuk mempermainkan mereka. 
Namun yang kami tunggu-tunggu adalah perayaan pesta Pertengahan Musim Panas. Sedangkan pengalaman terheboh dan lebih asyik ketika ayah dan ibu Olle harus pergi ke pesta, coba tebak siapa yang diizinkan menjaga Kerstin yang manis ..... aku dan Anna! Yah ... hidup di Bullerbyn memang selalu menyenangkan dan tidak pernah membosankan karena selalu ada kejadian-kejadian baru yang kami alami."


Books "HARI-HARI BAHAGIA DI BULLERBYN"

Judul Asli : MERA OM OSS BARN I BULLERBYN
Copyright (c) by Saltkrakan AB / Astrid Lindgren
Illustration by Ilon Wikland
Alih Bahasa : Purnawati Olsson
Cover : Eduard Iwan Mangopang
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke-2 : September 2002 , 136 hlm
Rate : 3 of 5 

"Kami anak-anak desa Bullerbyn. Namaku Lisa. Aku bersama kedua kakakku, Lasse dan Bosse tinggal di Pondok Tengah dengan ayah dan ibu serta Agda - pembantu kami dan Oskar - pekerja ladang kami. 

Teman-temanku Britta dan Anna tinggal di Pondok Utara bersama ayah dan ibunya serta Kakek (kakek Britta dan Anna, tapi juga kakek semua anak yang tinggal di Bullerbyn, soalnya hanya ada satu kakek di desa kami), juga Kelle-pekerja ladangnya. 

Selain itu di Pondok Selatan tinggal Olle (seusia dengan Bosse) yang baru saja memiliki adik baru perempuan (karena masih bayi dan belum bisa berbicara jadi tidak masuk hitungan, walau Olle menganggap adiknya adalah makhluk terpenting di dunia). 

Itu semua belum termasuk hewan-hewan peliharaan kami, anjing, kucing, ayam, lembu, kuda, kambing, babi dan kelinci. Rumah kami saling berdekatan, hanya dibatasi pohon-pohon. Jadi setiap hari kami bisa bertemu, berangkat ke sekolah dan bermain bersama. Selain itu kami merayakan Natal bersama & menunggu datangnya Tahun Baru bersama pula. 

Ada-ada saja hal baru yang kami alami di Bullerbyn. Seperti ketika berpesta di rumah bibi Jenny di hari minggu sesudah Natal. Rumah bibi Jenny jauh sehingga kami harus mengendarai kereta salju berjam-jam lamanya, namun acaranya selalu menyenangkan. 

Hal-hal lain seperti Lasse yang selalu membuat ulah, contohnya saat ia membual bermain seluncur sehingga tercebur hampir tenggelam di danau-untung Bosse cekatan menolongnya sehingga Lasse menghadiahkan prajurit timah kesayangannya (bagaimanapun Lasse khan berhutang budi pada Bosse). 

Yang menyenangkan juga terjadi saat pesta perayaan Paskah atau saat aku & Anna berbelanja seorang diri (wuih, ternyata cukup merepotkan harus bolak-balik gara-gara titipan pesanan yang banyak). Ada juga yang menegangkan saat berburu hantu air atau mencari harta terpendam. 

Bahagia sekali rasanya tinggal di Bullerbyn. Kebahagiaan kami bertambah ketika Olle mendapat adik perempuan mungil yang manis bernama Kerstin, apalagi ketika kami merayakan pesta ulang tahun kakek ke-80. Hanya ada sedikit masalah ketika kami berusaha menuruti nasehat ibu guru yang berpesan agar kami selalu berusaha membahagiakan orang lain, namun saat kami mencoba melakukannya, ternyata ...."

Sunday, February 17, 2008

Books "KAMI ANAK-ANAK BULLERBYN"

Judul Asli : Alla Vi Barn I Bullerbyn
Copyright (c) by Saltkrakan AB / Astrid Lindgren
Illustration by Ilon Wikland
Alihbahasa : Purnawati Olsson
Cover : Edward Iwan Mangopang
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke-2 : September 2002 , 112 hlm
 Rate : 3 0f 5

" Bullerbyn adalah nama desa kami yang artinya Desa Ribut. Desa kami kecil sekali. Di situ hanya ada tiga buah rumah, tiga keluarga dengan enam orang anak, yaitu : aku sendiri (o'ya namaku Lisa usia tujuh tahun), Lasse (usia sembilan tahun), Bosse (usia delapan tahun & keduanya adalah kakak-kakakku dan kami tinggal di Pondok Tengah), lalu Britta (usia sembilan tahun) dan Anna (adiknya, sebaya denganku) yang tinggal di Pondok Utara, serta Olle (sebaya dengan Bosse & tinggal di pondok Selatan). Meski hanya berenam, jika kami bermain bersama, desa kami menjadi ribut sekali. Padahal kami selalu bermain bersama setiap hari. Kami bermain rumah-rumahan. Membuat gubuk di dalam semak. Bermain Indian-Indianan. Tidur di atas tumpukkan jerami. Berdandan seperti pengembara tersesat, lalu menakut-nakuti Agda, pelayan kami. Atau merencanakan melarikan diri dari rumah. Bahkan bekerja pun bagi kami serasa bermain. Pernah kami bekerja di ladang lalu kehujanan dan pulangnya kami malah mendapat anak kucing !! Pokoknya, tinggal di Bullerbyn asyik sekali. "