Books
“SI PALSU PERSEPHONE”
Judul Asli : PERSEPHONE THE PHONY
[
book 2 of GODDESS GIRLS Series ]
Copyright © by
Joan Holub & Suzanne Williams, 2010
Penerbit Atria
Alih Bahasa : Jia
Effendie
Editor : M. Sidik
Proof reader :
Nadia Luwis
Lay-out : Aniza
Pujiati
Ilustrasi sampul
: Ella Elviana
Cetakan I :
November 2014 ; 138 hlm ; ISBN 978-602-13302-1-6
Harga Normal :
Rp. 30.000,-
Rate : 3 of 5
[ Re-Blogged from Alice’s Wonderland ]
Pernahkah dirimu
berpura-pura menyukai sesuatu hanya untuk menyenangkan orang lain atau selalu
mengangguk setuju atas pendapat yang dikemukan pihak lain walau di dalam hati
dirimu sama sekali tidak menyetujuinya ? Bagaimana jika sepanjang hidupmu,
tidak pernah memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hati, pendapat atau
keinginan, alih-alih selalu mengikuti arus dan kemauan pihak mayoritas. Pasti
sangat tersiksa dan semakin lama semakin menderita karena tidak berani mengakui
‘kebenaran’ yang ada dari dalam diri sendiri. Itulah yang dirasakan oleh
Persephone yang selalu tampil penurut dan tidak pernah ribut atau membantah
kemauan orang-orang di sekelilingnya. Ia tidak menyukai cara berdandan yang
dianjurkan oleh Aphrodite, hingga terpaksa membiarkan dirinya dirias tidak
sesuai selera pribadinya. Ia tidak menyukai merajut tetapi tidak mampu menolak
ajakan Athena untuk berbelanja bahan-bahan rajutan bahkan menerima pola-pola
khusus yang diberikan oleh sahabatnya. Ia tidak suka selalu diawasi dan
dikekang oleh ibunya, Demeter, seakan-akan ia masih berusia lima tahun, tapi
pernahkah ia mengutarakan keberatan kepada sang ibu ?
Hal itu akan
terus berlanjut seandainya saja ia tidak secara kebetulan bertemu dengan Hades
saat sedang menikmati kesendirian di sebuah kuburan. Semua teman dan kenalan
mengatakan bahwa Hades adalah Masalah dengan M besar, namun Persephone
mendapati pemuda itu memiliki rasa humor dan selera yang serupa dengannya.
Dalam perjumpaan yang sangat singkat, mereka menjadi akrab dan menikmati
meluangkan waktu bersama-sama. Dan apa yang terjadi ketika ibu dan
teman-temannya mendapati ia bersama-sama dengan Hades ? Larangan, peringatan
keras hingga usaha untuk menjauhkan dirinya dari keberadaan Hades. Tiada yang
bersedia mendengarkan pendapat gadis itu, fakta tentang Hades yang ia ketahui
bertolak belakang dengan isu yang beredar. Awalnya Persephone membiarkan
dirinya sekali lagi terpaksa menuruti kemauan pihak lain...hingga ia melihat
bahwa perbuatannya ternyata juga melukai perasaan Hades. Kemudian sesuatu
‘muncul’ dari dalam hati Persephone, rasa malu karena ia telah bertingkah laku
‘palsu’ berpura-pura sepanjang waktu, dan kini sepercik keberanian muncul,
untuk bertindak membuktikan kebenaran dan mengungkapkan isi hatinya.
Diambil dari
kisah mitos tentang Hades yang menculik Persephone untuk dibawah ke Dunia
Bawah, diubah menjadi sebuah kisah menarik sekaligus menggelitik, tentang gadis
remaja yang ‘kabur’ dari kekangan sang ibu, berusaha mencari kebebasan yang agak
di-salah-artikan. Sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan legenda kuno
yang diadaptasi ke versi modern yang lebih sesuai untuk kalangan anak-anak dan
remaja. Meski secara pribadi lebih menyukai legenda kuno versi asli, tak bisa
kupungkiri bahwa duo penulis telah berhasil mencipta-ulang karakter-karater
serta latar belakang yang mampu memberikan daya tarik tersendiri untuk
mempelajari mitologi Yunani, tanpa kehilangan kesempatan untuk memasukkan
pesan-pesan moral tanpa berkesan menggurui. Jika Anda memiliki putra-putri yang
termasuk remaja (dibawah 16 tahun) maka bacaan ini merupakan salah satu
alternatif pilihan tepat untuk mendapatkan hiburan sekaligus pembelajaran dalam
waktu yang bersamaan (^_^)
Tentang Penulis :
Joan
Holub, adalah pengarang pemenang penghargaan lebih
dari 125 buku untuk pembaca remaja, termasuk Shampoodle, Knuckleheads, Groundhog Weather School, Why Do Dogs Bark?
Dan serial Doll Hospital. Dari
keempat buku Goddes Girl, dia lebih
menyukai Athena karena dia senang memikirkan ide-ide baru untuk buku-bukunya.
Dan dia sangat lega karena ayahnya tidak pernah menjadi kepala sekolah di
sekolahnya! Kunjungi Joan di website-nya : www.joanholub.com.
Suzanne
Williams, adalah pengarang pemenang penghargaan dari
hampir 30 buku untuk anak-anak, termasuk Library
Lit, Mommy Doesn’t Know My Name, My Dog Never Says Please, serta serial Princess Power dan Fairy Blossoms. Suaminya berkata bahwa dia adalah Dewi
Pertanyaan-Pertanyaan Mengganggu (biasanya berhubungan dengan urusan
komputernya yang sering bermasalah). Hal itu membuatnya mirip dengan Pandora,
hanya saja Pandora tidak perlu bergelut dengan komputer. Seperti Persephone,
dia menyukai bunga-bunga, tetapi dia tidak memiliki jempol hijau Persephone.
Suzanne tinggal di Rebton, Washington. Kunjungi website-nya di : www.suzanne-williams.com
Seri The Goddes
Girls terdiri dari :
- Athena the Brain
- Persephone the Phony
- Aphrodite the Beauty
- Artemis the Brave
- Athena the Wise
- Aphrodite the Diva
- Artemis the Loyal
- Medusa the Mean
- Pandora the Curious
- Pheme the Gossip
- Persephone the Daring
[ source : Goodreads
]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments:
Post a Comment
Thank You for visiting my blog & leave your comment in here (^o^) ... if you leave a backlink to your blog, I'll make sure to visit you back later on.